LAPORAN 6 AUDIO RADIO INSTALASI AUDIO MOBIL (RENOL FITRIA ASDI/18660)

LAPORAN 6
PRAKTIKUM AUDIO DAN RADIO

INSTALASI UADIO MOBIL


Oleh: Renol Fitria Asdi
Nim/bp : 18660/2010
1.   TUJUAN
  1. Dapat mengenal prinsip kerja beberapa perangkat audio yang di gunakan pada sound system pada mobil
  2. Untuk menginstalasi peralatan audio mobil dengan baik
  3. Untuk mengetahui troubleshooting padan perangkat audio mobil
2.   TEORI PENDUKUNG
            Rangkaian penguat audio pada kendaraan bermotor ( mobil )  pada prinsipnya sama dengan peralatan peralatan audio hifi home teater . Audio player theater berupa CD/ VCD/ DVD/ MP3 , baik yang portable maupun smartphone / computer yang berfungsi sebagai mereproduksi music / audio , Pada peralatan audio mobil, peralatan audio player disebut dengan Head Unit yaitu bagian yang memproduksi audio / music. Di dalamnya terdapat berbagai peralatan untuk input yang menjadi kesatuan.
  1. Head Unit
Peralatan audio yang sangat umum adalah radio/tape player / CD player / DVD player yang secara umum diuraikan sebagai Head unit, juga dinamakan head deck.
Sekarang telah dikembangkan teknologi head unit ditambahkan CD player dengan MP3, Ogg WMA, AAC dan dukungan USB, Bluetooth serta Wi-Fi. Mobil modern kebanyakan mempuntai CD player dan beberapa mempunyai pilihan untuk CD cahnger, yang dapat dipasang disc ganda juga dalam head unit itu sendiri atau terpisah ditempatkan dalam konsol.
Bahkan terakhir telah ditambahkan DVD player dan layar LCD. Layar LCD juga diintegrasikan ke dalam onstrumen  konsol. DVD head unit mengumpankan video keluaran ke dalam peraga yang dipasang secara terpisah atau ditempatkan ke dalam sandaran untuk dilihat penumpang di belakang. Layar video dapat juga menunjukan keluaran video dari komponen lain seperti system navigasi, game konsol atau kamera parkir yang dapat secara otomatis diaktifkan bila mobil bergerak mundur. Head unit pada umumnya menawarkan beberapa cross over (audio cross over) dan equalization.
Pada umumnya meliputi equalizer parametric dan atau grafis. Cross over biasanya menggunakan filter pelewat frekuensi tinggi dan frekuensi rendah hanya mengirimkan cakupan frekuensi tertentu ke komponen tertentu. Filter subsonic umumnya menangani penguat yang bukan head unit.
  1. Power Amplifier
Dalam bidang audio, khususnya Audio Mobil (Car Audio), amplifier biasa dikenal juga dengan sebutan power. Penggunaan amplifier dalam sistem Audio Mobil bertujuan untuk dapat menguatkan signal suara yang berasal dari main source atau head unit yang kemudian akan dialirkan ke speaker. Jadi amplifier bertugas menerima sinyal suara dari source dan mengolahnya agar sinyal suara memiliki tenaga yang lebih besar dan kuat sehingga speaker mampu mengeluarkan suara yang maksimal karena mendapatkan asupan tenaga yang dibutuhkannya dalam mengeluarkan gelombang suara.
Amplifier untuk penggunaan Car Audio, secara umum dikenal dengan jenis multi channel dan monoblock. Amplifier multi channel umumnya digunakan untuk menguatkan keluaran (output) sinyal Sound Audio dalam bentuk arus listrik ke speaker (Tweeter, Midrange, Midbass ataupun speaker Coaxial), sedangkan untuk yang jenis monoblock, biasa digunakan khusus untuk menguatkan sinyal yang akan dialirkan ke Subwoofer yang sangat membutuhkan daya yang besar(Audio Sound).
Sedangkan secara khususnya, Menurut Johny, instalatur dari Mega Audio, di bilangan Jakarta Barat, amplifier dikenal juga dengan beberapa jenis amplifier(Audio Sound), yaitu jenis kelas (Class) A, B, AB, D, Hybrid, Tube (Tabung) dan masing-masing jenis memiliki karakter, daya output yang berbeda-beda, yaitu :
Class A : Memiliki kualitas yang paling baik untuk menghasilkan kualitas suara, namun sangat boros tenaga dan lebih cepat panas. Harga untuk jenis ini umumnya dibanderol dengan harga yang sangat mahal, umumnya bisa lebih dari 20 juta rupiah per unitnya, akan tetapi itupun tergantung dari merk-nya.
Class B : Tidak cepat panas dan tidak boros tenaga, namun memiliki kualitas dalam menghasilkan suara yang cukup baik.
Class AB : Adalah yang paling banyak digunakan oleh pemain car audio, karena karakternya merupakan gabungan dari amplifier class A dan B, sehingga dapat lebih efisien dan fleksibel untuk digunakan dalam car audio system dan memiliki kualitas lebih baik dari kelas B.
Class D : Jenis ini paling banyak dipakai untuk men-drive subwoofer dan digunakan untuk konsep SPL (Sound Pressure Level) karena amplifier class D memiliki daya (Watt) yang besar dan mampu dibebani hingga dibawah 1 Ohm, sehingga mampu menghasilkan suara bass yang lebih dynamic dan biasanya jenis class D itu adalah monoblock amplifier.
Hybrid : Jenis amplifier ini adalah yang komponennya elektroniknya menggunakan transistor dan juga tube (tabung). Penggabungan kedua komponen ini membuat amplifier jenis ini mampu menghasilkan kualitas suara yang berkarakter cukup tebal dengan tonal akurasi yang baik layaknya amplifier full tabung, namun tetap dapat dimiliki dengan harga yang masih terjangkau. Biasanya amplifier jenis Hybrid memiliki harga ± 4 juta-an *(tergantung merk)
Tube (Tabung) : Kalangan penggila car audio mengenal amplifier jenis ini lebih bisa menghasilkan suara yang berkualitas dengan karakter suara vokal yang lebih natural, tebal dan tidak kaku / kering, namun amplifier jenis tabung, umumnya memiliki harga yang sangat mahal untuk dimiliki, kisaran harganya bisa diatas 40 juta rupiah.
Dengan adanya perbedaan kualitas, karakter dan komponen dari tiap jenis amplifier, membuktikan bahwa kualitas amplifier juga dapat menentukan karakter serta kualitas suara yang dihasilkan dalam sebuah sistem Audio Sound mobil. Untuk itu sebelum membeli amplifier harus banyak yang dipertimbangkan agar tidak salah pilih, berikut beberapa tips memilih amplifier(Audio Cars) :
  1. Pilih amplifier dengan nilai RMS (watt) yang besar dan THD-nya yang kecil.
    Desain dan kualitas bahan juga tetap harus diperhatikan.
  2. Sesuaikan daya / RMS amplifier dengan kebutuhan speaker yang akan digunakan. Daya amplifier harus sesuai atau lebih besar dari yang dibutuhkan speaker, karena apabila dayanya lebih kecil dari kebutuhan speaker dapat menyebabkan kerusakan pada speaker yang digunakan, karena adanya 'signal clipping'.
  1. Cross Over
            Pada dasarnya crossover terbagi dua jenis yaitu aktif crossover dan pasif crossover, yang kedua jenis tersebut terbagi lagi dalam Crosover seri dan parallel. Pasif crossover adalah jenis crosover mobil yang bisa langsung dihubungkan langsung dihubungkan dengan speaker. Pasif crossover ini membutuhkan catu daya sebesar CT 15 Volt untuk mengalirkan daya ke komponen aktifnya dan crosover jenis ini juga membutuhkan dua buah IC TL-072 untuk membantu mengalurkan daya. Sedangkan untuk aktif crossover adalah pada alat jenis aktif crossover ini, alatnya menggunakan listrik buat menghidupkannya, singkat kata cara kerjanya adalah cutting freq filternya atau menggunakan sebuah rangkaian elektronik. Dari kedua jenis tersebut jenis crossover pasif masih menjadi pilihan karena pemakaiannya yang lebih praktis dari jenis aktiv crossover.
crossover berguna untuk pembagi frekuensi dalam sound reinforcement. Dan dalam crosover tersebut ada 3 hal yang terpenting yang harus dipahami:
  • High pass filter, bagian ini berfungsi menyaring frekuensi suara tweeter
  • Mid pass filter, bagian ini berfungsi menyaring frekuensi suara midrange
  • Low pass filter, baguan ini berfungsing menyaring frekuensi suara midbass dan subswoofer.
crossover sound adalah suara yang dihasilkan oleh crossover. Sebagian orang menyukai suara yang keras ketika mendengarkan musik, namun adapula yang menyukai suara yang jernih dalam mendengarkan musik. Selera orang memang berbeda-beda, persepsi seseorang tentang keindahan suara pun dapat berbeda-beda.
crossover adalah perangkat penyaringan yang membatasi frekuensi yang mencapai pembicara. Ia membagi sinyal musik ke dalam rentang frekuensi terpisah dan mengirimkannya ke speaker yang dirancang untuk mereproduksi terbaik masing-masing rentang frekuensi. Crossover pasif sangat umum. Pada dasarnya koil kapasitor atau dipasang pada speaker mengarah antara amplifier dan speaker yang berhenti mencapai frekuensi tertentu dari pembicara. Ini relatif murah dan mudah untuk menginstal. Crossover aktif hampir tak terbatas disesuaikan. dapat bervariasi poin crossover dan menyesuaikan tingkat speaker terpisah untuk mencapai keseluruhan suara terbaik di dalam kendaraan.
  1. Loadspeaker
            Speaker merupakan salah satu perlalatan output komputer berbentuk kotak atau bulat dengan kemasan unik yang berfungsi untuk mengeluarkan hasil pemrosesan berupa suara dari komputer. Agar speaker dapat berfungsi diperlukan hardware berupa sound card (pemroses audio/sound) .
            Speaker memiliki bentuk, fitur dan ukuran yang beraneka macam dengan tawaran kualitas yang bagus dan harganya yang semakin murah. Saat ini speaker merupakan hardware yang hampir tidak dapat terpisahkan dengan komputer, karena pengguna dapat terhibur dengan mendengarkan lagu dan bisa juga sebagai efek suara untuk pemuraran film/video melalui
            Sebagian besar mobil sekarang memiliki speaker stereo mobil ini sebagai salah satu fitur namun tidak semua stereo memiliki kualitas yang baik. Jika ingin menikmati musik menggunakan speaker mobil dan sistem audio yang enak didengar telinga sangat penting untuk menemukan speaker kanan dan sistem stereo.
Troubleshooting / permasalahan pada Speaker :
1)    Speaker tidak dapat mengeluarkan suara
2)    Terdengar suara yang sangat pelan dari speaker
3)    Suara yang dihasilkan tidak jelas atau terputus-putus
4)    Salah satu speaker tidak mengeluarkan suara
Solusi untuk mengatasi masalah seperti di atas :
1)   Periksa apakah speaker sudah terhubung dengan arus listrik atau tidak
2)   Pastikan kabel tidak rusak atau putus dan pastikan konektor kabel sudah terpasang dengan baik
3)   Periksa pengaturan suara melalui komputer, dengan cara klik  start > all program > accessories >    entertainment > volume control (pada Windows XP)
4)   Pastikan driver sound card sudah terinstal dan tidak corrupt atau rusak. (misalnya realtek AC97)
5)   Periksa apakah sound card dalam keadaan baik atau tidak.
6)   Coba gunakan speaker di komputer yang lain, bila bisa digunakan berarti ada masalah pada speakernya.
  1. Power Suplay ( Perangkat Tambahan )
Pengertian Power Supply adalah sebagai alat atau perangkat keras yang mampu menyuplai tenaga atau tegangan listrik secara langsung dari
sumber tegangan listrik ke tegangan listrik yang lainnya.
  1. Sub Wover
Subwoofer adalah jenis perangkat individu dalam pengeras suara yang memberikan kontribusi terhadap penciptaan suara, memiliki diafragma berbentuk kerucut, dan biasanya digunakan untuk memproduksi pertengahan dan bagian frekuensi rendah dari sinyal musik. Biasanya untuk mereproduksi frekuensi audio bernada rendah bass.
Rentang frekuensi yang khusus untuk sebuah subwoofer adalah sekitar 20-200 Hz untuk produk konsumen, dibawah 100 Hz untuk suara profesional yang lebih hidup, dan dibawah 80 Hz dalam THX-yang disetujui sistem. Subwoofer ini dimaksudkan untuk menambah rentan frekuensi rendah pengeras suara yang mencakup pita frekuensi yang lebih tinggi. Subwoofer dibuat untuk satu atau lebih transduser pengeras suara dalam sebuah kabinet pengeras suara yang mampu menahan tekanan udara saat melawan deformasi. Subwoofer datang dari berbagai desain, termasuk reflex bass (dengan radiator pasif dalam kabinet), tanpa batas penyekat, klakson, desain brandpass, merepresentasikan hal yang sehubungan dengan efisiensi, lebar pita, ukuran dan biaya. Subwoofer pasif memiliki trasnsduser dan kabinet yang didukung oleh sebuah penguat luar. Subwoofer aktif termasuk dalam sebuah penguat yang ada di dalam.
Audio mobil
Subwoofer saat ini sudah digunakan untuk mobil terutama bagi orang yang menginginkan gebukan bass dimobilnya lebih terdengar meskipun dengan audio sistem yang standar. Mobil cocok untuk pendekatan tersembunyi subwoofer karena keterbatasan ruang dalam kompartemen penumpang. Subwoofer dipasang di bagasi atau ruang kursi belakang. Beberapa penggemar audio mobil bersaing untuk menghasilkan tingkat tekanan suara yang sangat tinggi dalam batas-batas kabin kendaraan mereka. Banyak subwoofer mampu menghasilkan kadar tinggi di mobil karena volume kecil khas interior mobil.
Pengeras suara dan desain kabinet
Subwoofer menggunakan perangkat individu pengeras suara yang biasa berukuran diameter 8 dan 21 inci. Beberapa subwoofer jarang menggunakan perangkat yang lebih besar, dan subwoofer tunggal prototipe besar 60 inci telah dibuat. Pada spektrum yang lebih kecil., perangkat subwoofer sekecil 4 inci dapat digunakan, tergantung pada desain pengeras suara (kabinet), level tekanan suara yang diinginkan, frekuensi terendah yang ditargetkan dan tingkat distorsi diizinkan. Ukuran pengendali subwoofer yang paling umum digunakan untuk penguatan suara adalah model 10 inci, 12 inci, 15 inci, dan 18 inci. Penguatan terbesar subwoofer dihasilkan oleh perangkat berukuran 21 inci.
Rentang Frekuensi dan Respon Frekuensi
Rentang frekuensi yang khas untuk subwoofer adalah antara 20-200 Hz. Sistem profesional subwoofer untuk konser sistem biasanya beroperasi di bawah 100 Hz, dan sistem THX beroperasi di bawah 80 Hz. Spesifikasi tanggapan frekuensi dari pengeras suara sebagai upaya untuk menggambarkan rentang frekuensi atau nada musik yang bisa di reproduksi dapat diukur dalam Hertz. Subwoofer bervariasi dalam hal kisaran nada yang mereka dapat di reproduksi, tergantung pada sejumlah faktor seperti ukuran kabinet dan konstruksi desain kabinet dan perangkat lainnya.
 Spesifikasi respon frekuensi bergantung sepenuhnya untuk relevansi pada nilai amplitudo. Pengukuran yang dilakukan dalam rentang amplitudo yang lebih luas akan memberikan respon frekuensi yang lebih luas. Sebagai contoh, ‘’’Subwoofer sistem JBL 4688 TCB’’’ yang dirancang untuk sistem bioskop, memiliki respon frekuensi 23-350 Hz ketika diukur dalam batas 10 desibel (0 dB sampai -10 dB) dan respon frekuensi yang sempit 28-120 Hz ketika diukur dalam batas enam desibel (± 3 dB).
Selain itu, subwoofer bervariasi dalam hal tingkat tekanan suara dicapai dan tingkat distorsi yang dihasilkan. Subwoofer Abyss, misalnya dapat mereproduksi nada dari 18 Hz (yang adalah tentang nada dari catatan terendah pada organ pipa besar dengan 32-kaki (9,8 m) pipa bass) dengan 120 Hz (± 3 dB). Namun demikian, meskipun subwoofer Abyss bisa turun sampai 18 Hz, frekuensi terendah dan SPL maksimum dengan batas distorsi 10% pada 2 meter di ruangan besar 35,5 Hz pada 79,8 dB. Ini berarti bahwa seseorang memilih subwoofer perlu mempertimbangkan lebih dari sekedar suara terendah yang dapat direproduksi.
Penguat
Subwoofer aktif termasuk penguat sendiri dalam kabinet. Beberapa juga termasuk pemerataan kecocokan dengan pengguna yang memungkinkan untuk meningkatkan atau mengurangi output pada frekuensi tertentu. Variasi meningkatkan ke sistem tata suara parametrik sepenuhnya dimaksudkan untuk rincian pengeras suara dan koreksi ruangan. Beberapa sistem tersebut bahkan dilengkapi dengan mikrofon, untuk mengukur respon di subwoofer. Jadi sistem tata suara otomatis dapat memperbaiki kombinasi subwoofer, lokasi subwoofer, dan respon ruang untuk meminimalkan efek dari mode ruangan dan meningkatkan kinerja frekuensi rendah.
Subwoofer Pasif memiliki perangkat pengeras suara subwoofer dan kabinet, tetapi tidak termasuk penguat. kadang-kadang menggabungkan pindah silang secara internal dengan frekuensi filter yang ditentukan di pabrik. Biasanya ini digunakan dengan kekuatan penguat pihak ketiga, pindah silang aktif sebelumnya dalam rantai sinyal. Sementara beberapa sistem audio rumah menggunakan subwoofer pasif, format ini masih populer di industri profesional audio. Menggunakan subwoofer pasif menambahkan fleksibilitas bagi pengguna, karena pengguna dapat memilih jenis penguat (misalnya: Kelas AB atau Kelas D), amplifikasi baru, atau fitur (misalnya, membatasi untuk mencegah distorsi) yang mereka ingin digunakan dengan pengeras suara.
Proses pengaturan Tata Suara
Proses pengaturan tata suara dapat digunakan untuk mengatur respon ruang sistem subwoofer. Perancang subwoofer aktif kadang-kadang mencakup tingkat pemerataan korektif untuk kompensasi masalah performa yang dikenal. Selain itu, banyak penguat termasuk tapis pelawat rendah, yang mencegah yang tidak diinginkan mencapai frekuensi yang lebih tinggi dari pengendali subwoofer. Misalnya, jika pengeras suara utama pendengar dapat digunakan ke 80 Hz, maka penyaringan subwoofer dapat diatur sehingga subwoofer hanya bekerja di bawah 80. Realisasi penyaringan tidak mengizinkan pemotongan yang tajam, sehingga beberapa tumpang tindih harus dikompensasi. Pemotongan digital pindah silang dapat menghasilkan karakteristik pemotongan lebih tajam dan lebih tepat dari pada pemotongan analog.
 Beberapa sistem menggunakan persamaan parametrik dalam upaya untuk mengoreksi penyimpangan tanggapan frekuensi ruangan. Persamaan ini sering tidak dapat mencapai respon frekuensi yang merata di semua lokasi yang mendengarkan, sebagian karena resonansi (yaitu, gelombang diam) pada frekuensi rendah di hampir semua ruangan. Mencermati posisi subwoofer di dalam ruangan juga dapat membantu meratakan respon frekuensi. Subwoofer yang beragam dapat mengatur respon merata karena dapat diatur untuk merangsang mode ruang lebih merata dari subwoofer tunggal., memungkinkan pemerataan agar lebih efektif.
Tahap Kontrol
Mengubah fase relatif subwoofer sehubungan dengan pengeras suara lain mungkin atau tidak dapat membantu untuk meminimalkan gangguan akustik yang tidak diinginkan destruktif di wilayah frekuensi yang ditutupi oleh kedua subwoofer dan pengeras suara utama. Hal ini tidak dapat membantu di semua frekuensi, dan mungkin dapat membuat masalah lebih lanjut dengan respons frekuensi, tetapi bahkan sangat umumnya diberikan sebagai penyesuaian untuk penguat subwoofer tahap sirkuit. Sirkuit tahap kontrol mungkin pola sirkuit yang sederhana atau variabel kompleks .
Tahap kontrol memungkinkan pendengar untuk mengubah waktu kedatangan gelombang suara subwoofer terhadap frekuensi yang sama dari speaker utama (yaitu di sekitar titik pindah silang untuk subwoofer). Efek yang sama dapat dicapai dengan kontrol delay pada penerima audio rumah. Fase subwoofer kontrol ditemukan pada penguat subwoofer sebenarnya banyak beralih inversi polaritas. Hal ini memungkinkan pengguna untuk membalikkan polaritas subwoofer relatif terhadap sinyal audio yang sedang diberikan. Jenis kontrol memungkinkan subwoofer baik dalam fase dengan sinyal sumber, atau 180 derajat keluar dari fase.
Subwoofer Servo
Beberapa subwoofer aktif menggunakan mekanisme servo umpan balik berdasarkan gerakan kerucut yang memodifikasi sinyal yang dikirim ke koil suara. Sinyal umpan balik servo berasal dari perbandingan dari sinyal input melawan gerakan aktual kerucut. Sumber biasa dari sinyal umpan balik adalah beberapa putaran kumparan suara melekat pada kerucut atau microchip berbasis accelerometer ditempatkan pada kerucut itu sendiri. Keuntungan dari desain servo baik diterapkan subwoofer adalah untuk mengurangi distorsi.Kelemahan utama adalah biaya dan kompleksitas.
3.   ALAT DAN BAHAN
  1. Adaptor 12V min 5 Ampere        1 set
  2. Speaker Subwover 2 Coil        1 set
  3. Head Unit Car Audio Player        1 set
  4. Loadspeaker Oval Fullrange        1 set
  5. Kabel listrik        secukupnya
4.   GAMBAR RANGKAIAN





Susunan kabel standar adalah sbb:

- Biru : power antena radio

 - Hitam : ground (B-)

- Merah : Ignition switch (B+) / switch starter mobil

- pasangan putih dan putih-hitam : speaker depan kiri
 - pasangan hijau dan hijau hitam : speaker belakang kiri
 - pasangan kelabu dan kelabu-hitam : speaker depan kanan
- pasangan ungu`dan ungu-hitam : speaker belakang kanan



5.   LANGKAH KERJA
  1.   Lengkapilah peralatan dan bahan praktikum yang akan digunakan , periksa terlebih dahulu peralatan dan pastikan peralatan bekerja dalam kadaan baik dan bekerja.
  2.   Gunakan head unit yang tersedia dan catat serta analilis prinsip kerja setrta fungsi – fungsi player yang tersedia pada head unit.
  3.   Gunakan loadspeaker sesuai dengan jenis dan karakteristik, pasang pada peralatan head unit yang tersedia
  4.   Bunyikan dan dengarkan suara yang dihasilkannya. Atur pengaturan volume , nada bass dan trable sehingga menghasikan bunyi yang enak didengar.
  5.   Catat jika terdapat fungsi dan bagian lebih spesifik yang terdapat pada peralatan head unik.
6.   HASIL PENGAMATAN
NO
Nama Bagian
Fungsi dan Prinsip Kerja
1
Mode
Untuk merubah input yang akan digunakan dari audio ke aux in
2
Mote
Menghentikan semua nada
3
Volume/ Potensio
Memperkecil dan memperbesar suara
4
Tombol Volume
Mengganti dari volume ke balance, bass, atau pengaturan nada lainnya.
5
Power (tombol )
Menghidup / mematikan Head Unit
NO
Nama Bagian
Fungsi dan Prinsip Kerja
1
Open clause receife disk
Untuk memasukkan dan mengeluarkan disk
2
Port USB
Input USB,membaca data paa USB
3
Port SD Card
Input CD card ,untuk membaca data pada card tersebut
4
Inut aux 3,5 mm
Untuk input lainnya
5
Port disk
Untuk tempat memasukkan disk seperti DVD,VCD,MPEG4,MP3 dan yanglainnya.
7.   EVALUASI DAN PENUGASAN
  1.     Apa yang terjadi pada saat panpot atau balace diatur pada posisi kanan dan kiri?
Jawab : Maka speaker yang hidup sesuai arah posisi panpotnya, bila berada di arah ke kiri, maka suara yang terdengar berasal dari speaker kiri saja, dan bila posisi pantpot di putar arah kekanan maka suara yang terdengar hanya dari speaker kanan saja.
  1.     Cari dan jelaskan fungsi dari peralatan-peralatan audio mobil yang lain dan jelaskan fungsi dan spesifikasinya. Fungsi peralatan audio sudah di jelasakan pada teori pendukung sebelumnya


8.   KESIMPULAN

Dari pratikum yang dilaksanakan maka dapat saya tarik kesimpulan :
  1.      HeadUnit merupakan perangkat audio yang terpenting dalam audio mobil, Head unit dalam hal ini adalah jantung dari keseluruhan sistem. Pemain cassette/fm/cd/dvd/mp yang  dimasukkan ke dalam dashboard adalah satu-satunya tempat dari mana seluruh sistem dioperasikan.
  2.      perangkat dalam audio mobil diantaranya adalah : head unit, power amplifier, sub woofer, speaker, kapasitor bank, kabel atau blok kabel, tv atau monitor.
 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger